Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

 MELAWAN KEMAPANAN DENGAN “LOWRIDER”

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Peserta memoles sepedanya saat mengikuti Low Rider and Bicycle Custom Contest di ajang UrbanFest 2009 yang digelar di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Minggu (25/10). UrbanFest merupakan ajang unjuk kreativitas anak muda dari berbagai komunitas budaya urban.
KOMPAS.com - Rambut gondrong dan gimbal. Puluhan ukiran tulang dan kayu menggantung di leher. Berkaus oblong putih dan bersandal jepit. Wempi Sarana (27) mudah dikenali dari sosoknya. Dan penampilan yang khas itu semakin lengkap kala dia naik tunggangannya, sepeda lowrider warna merah.




Dia tak memiliki telepon genggam. Pekerjaannya menjual barang-barang pos dan meterai di depan Kantor Pos Besar Solo, Jawa Tengah. Namun, jika ditanya dia akan menjawab pekerjaannya hanyalah bermain-main. ”Dolanan saja,” kata dia. Pemuda asli Wonosaren, Jagalan, Solo, Jawa Tengah, ini berprinsip bahwa hidup adalah untuk dinikmati.
Prinsip ini diakuinya menentang arus. Pada dasarnya, sepeda lowrider juga muncul dari kritik terhadap kemapanan.

Tentang Sepeda Ontel


 
 
 
 
Sepeda Ontel merupakan kata lain dari sepeda kuno atau orang Jawa kebanyakan menyebutnya dengan sepeda Untho atau sepeda kebo karena bentuknya yang tinggi besar. Walaupun kuno, peminat sepeda ontel ini tidak hanya datang dari kalangan orang tua saja. Namun orang muda pun tidak sedikit yang menyukai sepeda ontel ini. Komunitas Ontel bisa dipastikan ada di setiap wilayah di Pulau Jawa ini. Bahkan saat ini, komunitas ontel juga bisa kita temukan di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dll.
 

Sepeda Balap – Juara Tour de France 2009



Sepeda Balap – Juara Tour de France 2009
Zona SepedaTour de France 2009 telah usai, 21 Stage yang diperlombakan dilibas habis oleh pembalap-pembalap dunia. Alberto Contador pembalap sepeda asal Spanyol dari Team Astana sebagai pemenangnya.
Yellow Jersey berhak disandangnya, Alberto Contador telah mengantongi Gelar Yellow Jersey (Malliot-June) sebanyak 2 kali. Seperti apakah sepeda yang digunakan Alberto Contador pada Tour de France 2009, zonasepeda.com kali ini menampilkan sepeda Juara Tour de France 2009 “TREK MADONE SERIES 6 “.
Secara keseluruhan Trek Bike sudah mengantongi 9 kali gelar Tour de France, 7 gelar dari legenda Tour de France Lance Armstrong dan 2 gelar dari Alberto Contador.
Pada Tahun 2007 Contador menjuarai Tour de France dengan mengedari sepeda Trek Madone, tahun ini 2009 kembali Alberto Contador meraih gelarnya yang sempat lepas dari tangan Carlos Sastre. Dengan Desain Trek Madone 2007 dengan penyesuaian dibeberapa bagian Trek Madone 6 series 2010 benar-benar merajai Tour de France 2009.
Trek Madone 6 Series - Foto Trekbike.com
Trek Madone 6 Series - Foto Trekbike.com
Spesifikasi Trek Madone standart yang beredar dengan fitur sebagai berikut :
1. Frame:OCLV Red Carbon, DuoTrap compatible
2. Fork:Bontrager Race XXX Lite w/E2 full carbon steerer
3. Wheels: Bontrager Aeolus 5.0
4. Gruppo: Shimano Dura-Ace
5. Harga : $8609.99
Apakah yang membuat istimewa dari sepeda Trek Madone 6 series yang dipakai Juara Tour de France 2009 Alberto Contador dengan Trek Madone yang beredar dipasaran :
1. Custom Paint Scheme
2. GrupSet SRAM Red
3. Sentuhan Tersendiri mekanik pribadi Contador yaitu Faustino Munoz
Jika dilihat sekilas Madone tunggangan Contador terlihat sederhana dengan cat hitam dan putih dengan sedikit tambahan warna pink kuning, dan kuning keemasan. Mungkin tiga warna tersebut menggambarkan 3 Tour terbesar yang pernah dimenangkan oleh Alberto Contador (France, Italia dan Spanyol). Tidak hanya tiga warna tersebut vinyil (ornamen) pada Trek Madone 6 series Contador di hiasi ornamen simbol pistol. Simbol Pistol memang lekat dengan contador, tiap kali contador naik podium dalam setiap kejuaraan, contador pastilah melipat jari tangan kanannya menyerupai pistol.


SEPEDA LIPAT


SEMAKIN digalakkannya sarana transportasi massal di kota-kota besar membuat sepeda lipat kembali naik daun. Sepeda yang sejatinya sudah ada di pasaran Indonesia sejak lebih dari sepuluh tahun lalu ini menjadi pilihan para pengguna angkutan umum.

Bagi pengguna bus transJogja atau transJakarta, misalnya. Jauhnya letak shelter dari tempat tinggal atau kantor dapat diakali dengan menggunakan sepeda lipat. Dari rumah ke shelter naik sepeda lipat, lalu begitu sampai di shelter sepeda bisa dilipat dan dibawa ke atas bis. Turun dari bis perjalanan bisa dilanjutkan dengan bersepeda lipat lagi.

Tidak hanya untuk angkutan umum dalam kota, sepeda lipat juga dapat dibawa dalam perjalanan luar kota. Seperti Sri Kahana, penggagas komunitas Jogja Folding Bike (JFB). Karyawan Penerbit Kanisius ini sering membawa sepeda lipat kesayangannya bila mendapat tugas keluar kota.

“Dari rumah ke stasiun naik sepeda lipat, kemudian sepeda dilipat dan dinaikkan ke atas gerbong. Setelah sampai di tujuan, sepeda bisa dibuka lagi,” cerita Kahana saat saya temui di rumahnya pertengahan April 2009 lalu.

Sepeda lipat dapat pula dibawa bepergian dengan pesawat. Bobotnya yang hanya 11 kg membuatnya bisa ditaruh di bagasi.

Banyak pilihan
Add caption

KIAN banyaknya peminat sepeda lipat membuat produsen semakin kreatif dalam menciptakan produk-produknya. Kalau dulu pilihannya sangat terbatas, kini terdapat bermacam-macam model.